Rabu, 01 Mei 2019

Seminar Manajemen Pemasaran


Rencana Riset Terhadap Suatu Merek yang Meliputi Penentuan Tujuan & Metode Riset”
 





                                                                                                                                                    



Disusun oleh:
Achmad Rusdi (30216065)
Mardianti (34216252)
3DD01




DIII-BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019







BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
           Perusahaan atau pemasar membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, serta dapat dilakukan terhadap konsumen, pesaing, dan merek mereka. Untuk itu diperlukan riset pemasaran. Yang didefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar dengan pelanggan dan khalayak melalui informasi. Ini digunakan untuk menyidik dan mendefinisikan kesempatan dan masalah pemasaran yang menghasilkan, menajamkan , dan menilai kegiatan pemasaran. Setiap pemasar memerlukan riset pemasaran, masing-masing dengan tujuannya sendiri.
           Agar dapat menghasilkan nilai dan memberikan kepuasan kepada pelanggan, perusahaan memerlukan informasi dari semua segi. Selain itu, perusahaan juga memerlukan banyak informasi tentang pesaing, perantara, dan pemain serta kekuatan di pasar. Pemasaran memandang informasi bukan hanya sebagai masukan untuk dapat membuat keputusan yang lebih baik, tetapi sebagai aset strategis dan alat pemasaran.
          
           Riset pemasaran mencakup berbagai kegiatan yang luas, mulai dari potensi dan pangsa pasar, menaksirkan kepuasan dan perilaku pembelian pelanggan, sampai kepada studi pemberian harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi. Mereka perlu membuat keputusan taktis paling mungkin dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Penemuan pencerahan konsumen dan pemahaman implikasi pemasarannya, sering kali dapat menghasilkan peluncuran produk yang sukses atau mempercepat pertumbuhan merek.

           Riset pemasaran dilakukan secara objektif dan tidak memihak serta berusaha untuk menyediakan informasi akurat yang mencerminkan keadaan kejadian yang sebenarnya. Informasi yang akurat dan objektivitas hasil riset akan sangat membantu manajemen dalam membuat keputusan yang dinilai terbaik. Perencanaan sistematis diperlukan pada seluruh tahap proses riset pemasaran mengingat bahwa riset pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sistematik.
 


Apa Sebenarnya Peran Riset Pemasaran dalam Suatu Perusahaan? 

Di dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu fungsi yang amat penting, yang tentu menyangkut dunia konsumen. Untuk memuaskan kebutuhan, dan keinginan konsumen, diperlukan suatu identifikasi kebutuhan yang tentunya bersifat sistematis dan obyektif. 

Informasi tentang pasar suatu perusahaan dikumpulkan, diolah, dianalisis agar dapat diketahui hal mengenai konsumen, mulai dari siapa saja konsumen perusahaan, seperapa sering mereka membeli, kapan, dimana mereka membeli,dan bagaimana perilaku mereka. Informasi tersebut tentunya diolah dengan langkah yang sitematis, mulai dari pengumpulan data, analisis hingga intrepretasi hasil keputusan. Di sinilah Riset Pemasaran berfungsi. Riset Pemasaran akan membantu perusahaan untuk mengurangi segala ketidakpastian dan membantu pengambilan keputusan dalam dunia pemasaran, misalnya produk apa yang tepat diluncurkan dan akan laris di pasaran. 


Rumusan Masalah
1.   Menentukan tujuan Riset Pemasaran
2.   Fungsi Riset Pemasaran
3.   Jenis Riset Pemasaran
4.   Proses Riset Pemasaran, menetapkan metode riset
5.   Menentukan metode sampling





BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. 

The American Marketing Association (AMA) atau Asosiasi Pemasaran Arnerika secara formal mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan pemasar. Riset pasar menghubungkan ketiganya melalui informasi - informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran. Informasi tersebut juga digunakan untuk membuat, memperbaiki dan mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, serta memperbaiki pengertian mengenai pemasaran sebagai sebuah proses.

Dengan menggunakan riset pemasaran produsen akan memproduksi produk yang bisa dijual oleh karena memang dibutuhkan oleh masyarakat pembeli, jadi bukan sekadar menjual produk yang bisa diproduksi. Untuk suksesnya penjualan perlu kerjasama tiga unsur, yaitu: marketing, engineering, dan manufacturing.

Tujuan dijalankannya riset pemasaran yaitu untuk mengetahui dan melakukan analisa hal yang dibutuhkan atau diperlukan pasar (masyarakat) dan juga untuk mengetahui pesaing bisnis. Dengan dilakukan riset pemasaran maka akan bisa mengetahui produk atau jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa itu diperlukan dan kualitas produk seperti apa yang dibutuhkan konsumen. Selain itu juga untuk dapat tahu seberapa besar permintaan dan potensi permintaan, kapan permintaan tersebut memuncak dan kapan permintaan tersebut menurun. Riset pemasaran bisa menjamin perusahaan akan tidak sulit ketika merencanakan strategi bisnis supaya dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.


Riset Pemasaran yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya : 

a. Relevan 
Suatu Riset Pemasaran haruslah menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk merespon tantangan atau menyelesaikan masalah pemasaran yang dihadapi perusahaan.

b. Tepat Waktu 
Hasil penelitian selesai tepat pada waktunya ( Tidak Terlalu Cepat ataupun terlambat).

c. Efisien 
Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari pada biaya yang telah dikeluarkan. ( Dengan biaya yang sepadan namun memiliki value yang lebih tinggi.)

d. Obyektif ( Akurat) 
Peneltitian hendaknya cermat, teliti, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Mengapa ? Agar hasil penelitian berkualitas baik, sehingga kesalahan interpretasi dapat dihindari. 

Fungsi Riset Pemasaran

Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran pada tahun yang baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan perusahaan di akhir tahun. Riset pemasaran dapat diibaratkan sebagai mata dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap perusahaan. Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu: 

A. Evaluating
Fungsi riset pemasaran yang pertama adalah evaluating. Riset pemasaran yang dilakukan untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioning dibandingkan dengan produk pesaing. 
 

B. Understanding
Fungsi riset pemasaran kedua adalah understanding. Fungsi riset pemasaran ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan funsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk. 
C. Predicting
Fungsi riset pemasaran ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah beresiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan utama. Begitupun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.

Jenis Riset Pemasaran
Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya. Meskipun begitu, kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran dapat pula dilakuakan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran tersebut adalah: 

A. Problem Solving Research

Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran. Riset pemasaran jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang pernah terjadi diidentifikasi dan dievaluasi kembali. Proses identifikasi dan evaluasi ini diharapkan akan mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan solusi serta mencegah terulangnya kesalahan di masa depan. 


B. Controlling Research

Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran. Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara berkala akan mampu menghasilkan zero deffect dalam perusahaan. 

C. Planning Research

Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur secara tepat target serta strategi yang hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka perencanaan yang disusun bisa jadi tidak tepat sasaran dan justru berpotensi merugikan perusahaan. 

Proses Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan riset yang menggunakan metode sistematik serta objektif. Sistematik dan objektif yang dimaksud dalam hal ini adalah riset pemasaran menggunakan beberapa tahap dengan kesatuan logis sehingga hasil dari riset pemasaran dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak. 
Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam riset pemasaran. Langkah ini bukanlah tahapan yang mutlak, namun hanya sebagai kerangka yang dapat memudahkan pelaksanaan riset pemasaran :

1.     Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset.

 Hal pertama kali yang harus dilakukan untuk menjalankan riset pemasaran adalah merumuskan masalah. Proses perumusan masalah ini sangat penting untuk dilakukan agar kita mengerti betul dengan tujuan yang akan dicapai setelah riset selesai. Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis.Misalnya permasalahan kita adalah ingin menentukan besarnya biaya yang akan digunakan untuk promosi atau iklan. Perumusan masalahnya adalah bagaimana cara mengetahui besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan kesimpulan yang akan didapat adalah dalam bentuk kisaran nilai dari biaya promosi yang paling ideal.

1.     Menentukan Desain Riset

Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan. 

Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:

1.     Eksploratori

Tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.

2.     Deskriptif

metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

3.     Kausal

Tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti

2.     Merancang Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder biasanya berupa data yang diambil dari buku, Internet, dan pustaka lainnya yang relevan. Anda perlu menentukan bagaimana cara mengumpulkan data-data tersebut dan dihimpun menjadi sebuah database. Data primer dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu :

 

1.     Riset Observasi (Observation Research). Data segar dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan keadaan yang relevan.

2.     Riset Kelompok (Focus Group Research). Kelompok fokus adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan dan bersama-sama membahas berbagai topik kepentingan.

3.     Riset Survei (Survei Research). Perusahaan mengadakan survei untuk mempelajari pengetahuan, keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya dalam populasi secara umum.

4.     Riset Eksperimen (Experimental Research). Riset yang paling sahih secara ilmiah adalah riset eksperimen, yang tujuannya adalah menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.

Dalam riset pemasaran memiliki tiga instrument riset utama dalam rangka mengumpulkan data primer, yaitu :

a)     Kuesioner. Terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada para responden. Karena fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrument yang paling sering dipakai dalam pengumpulan data primer.

b)    Ukuran Kualitatif. Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk mengukur opini konsumen karena tindakan konsumen tidak selalu cocok dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survei. metode ini lebih menekankan pada penelitian yang bersifat memberikan gambaran secara jelas dan sesuai dengan fakta di lapangan.

c)     Perkakas Mekanis. Jarang digunakan dalam riset pemasaran. Sebagai contoh, galvanometers mengukur minat atau emosi yang timbul setelah melihat iklan atau gambar tertentu. Teknologi telah menggantikan catatan harian yang digunakan para peserta dalam survei media.

1.     Mengambil Sampel & Mengumpulkan Data

Selanjutnya Anda melakukan pengambilan sampel dan mengumpulkan data di lapangan. Anda bisa melakukan pengambilan sampel didasarkan pada metode sampling yang digunakan, baik itu probability atau non probability sampling.

Teknik Sampling Probabilitas : Teknik sampling probabilitas dapat kita sebut dengan Random Sampling. Random sampling/sampling probabilitas adalah sesuatu cara pengambilan sample yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. maksudnya jika elemen populasinya ada 50 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/50 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling frame”. Yang dimaksud dengan  kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda. Macam-macam Sampling Probabilitas :

1)     Simple random sampling : Merupakan suatu teknik sampling yang dipilih  secara acak, cara ini dapat diambil bila analisa penelitian cenderung bersifat deskriptif atau bersifat umum. Setiap unsur populasi harus memilik kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

2)     Stratified Random Sampling : Merupakan suatu teknik sampling dimana populasi kita bagi kedalam sub populasi(strata), karena mempunyai karakteristik yang heterogen dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka penelitian dapat mengambil dengan cara ini. Setiap stratum dipilih sampel melalui proses simple random sampling.
3)     Cluster Random Sampling/sampel gugus : Merupakan cara pengambilan sampel dengan cara gugus. Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut cluster.
4)     Systematic Sampling atau Sampel Sistematis : Merupakan teknik sampling jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

1)     Area Sampling atau Sampel Wilayah : Merupakan teknik sampling yang dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.
Teknik Sampling NonProbabilitas/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak: Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secaratidak acak nonrandom sampling/ . Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Pada saat melakukan pemilihan satuan sampling tidak dilibatkan unsure peluang, sehingga tidak diketahui unsure peluang sesuatu unit sampling  terpilih kedalam sampling. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas. Macam-macam  Sampling NonProbabilitas :
1)     Convenience Sampling / sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan : Merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga captive sample (man-on-the-street) Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini,  hasilnya ternyata kurang obyektif.
2)     Snowball Sampling – Sampel Bola Salju: Merupakan teknik sampling  yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Satuan sampling dipilih atau ditentukan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya  
3)  Purposive Sampling / Judgment Sampling : Merupakan  teknik sampling yang Satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sampel. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dia buat.
 

1)     Haphazard Sampling : merupakan teknik sampling dimna Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya.

periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel yang memerlukan tiga keputusan berikut, yaitu :

1)     Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus disurvei ?

2)     Ukuran sampel: Berapa orang yang harus disurvei ?

3)     Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana cara memilih responden ?

 

Contoh :

Sebuah penelitian tentang kepuasan penghuni terhadap hunian apartemen kelapa gading. Populasi adalah semua rumah tangga yang berjumlah 1000 rumah tangga, yang tinggal di apartemen kelapa gading, setelah dilakukan pembatasan maka target populasi 800 rumah  tangga. Batasan-batasan target populasi adalah :

·         Unit sampel : rumah tangga yang tinggal di apartemen kelapa gading.

·         Elemen : kepala rumah tangga (bapak/ibu).

·         Tingkatan : sudah menempat selama 6 bulan atau lebih.

·         Waktu : tahun 2002.



1.     Melakukan Analisa & Interpretasi Data

Sebuah pengumpulan data tidak akan pernah bisa menjadi sebuah kesimpulan jika tidak dilakukan analisis dan interpretasi data. Anda bisa mulai dari editing, koding, tabulasi, analisa statistik, dan interpretasi data. Data yang diolah inilah yang akan memberikan petunjuk pada kesimpulan yang akan Anda ambil.

2.     Menyusun Laporan Riset

Laporan riset pemasaran bisa berupa laporan hasil, kesimpulan, serta rekomendasi penelitian yang diberikan kepada pihak manajemen. Kemudian pihak manajemen akan mengambil keputusan berdasarkan hasil dari interpretasi data sebelumnya. Laporan riset inilah yang akan menjadi standar penelitian oleh para eksekutif dalam mengevaluasi manfaat riset pemasaran.







BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Riset pemasaran adalah suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisisan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.

Ada beberapa tujuan dilakukannya riset pasar antara lain:
Pertama, Menganalisis pasar, analisis pasar membantu rnemperhitungkan potensi pasar untuk produk, jasa atau usaha baru. Analisis pasar dapat memberikan informasi mengenai calon pelanggan, pasar potensial, lokasi usaha, dan pesaing.
Kedua, Menganalisis tanggapan pasar terhadap suatu produk atau jasa analisis ini dimaksudkan untuk memperhitungkan potensi produk atau jasa di pasar.
Ketiga, Menganalisis efektivitas iklan atau promosi dan perusahaan Riset ini membantu pemilik perusahaan untuk menyeleksi media periklanan yang paling efektif dan paling cost-effective.
Ke-empat, Menyusun strategi yaitu Pengkajian perencanaan strategis melacak pertumbuhan atau kemerosotanpasar-pasar yang sudah ada dan membantu menemukan produk-produk atau jasa-jasa apa yang akan sukses dalam pasar tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang akan sukses karena memiliki informasi yang diperlukan. Riset pemasaran dapat memberikan bahan kedalam sistem informasi pemasaran. Dengan demikian riset merupakan bagian dari suatu sistem.

Riset pemasaran adalah suatu kegiaatan pengumpulan (collecting), pengolahan (processing) serta analisis (analysis) seluruh fakta atau data yang menyangkut persoalan yang berhubungan dengan pemindahan dan penjualan (transfer and sales) barang-barang dan jasa (goods and service) dari produsen ke konsumen (producer to consumers).
 
Konsumen, merupakan aset yang berharga bagi suatu perusahaan yang benar-benar harus dipertahankan loyalitasnya. Mengingat persaingan dunia industri yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk terus mencari cara dan mengambil keputusan yang tepat untuk tetap mencapai competitive advantage. Salah satunya, dilakukan suatu riset untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, maupun langkah-langkah pemasaran yang tepat, yakni melalui Riset Pemasaran. Agar Riset Pemasaran dapat memberikan keputusan yang tepat maka harus dilakukan secara ”total” oleh suatu perusahaan, memenuhi semua kriteria, serta melalui langkah yang tepat.



Pertanyaan
1.     kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis yakni dimulai dari  perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil yang diperoleh sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen, disebut...

a.     Bauran Pemasaran.
b.    Riset Pemasaran.
c.     Controlling Research.
d.    Manajemen Pemasaran.
Jawaban : b. Riset Pemasaran.

2.      Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu...
a.       Evaluating.
b.      Controlling Research.
c.       Eksploratori.
d.      Problem Solving Research.
Jawaban : a.  Evaluating
3.     Berdasarkan tujuannya jenis Riset pemasaran dibagi menjadi 3 kelompok salah satunya Problem Solving Research, yaitu...
a.     Riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi.
b.    Riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran.
c.     Riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran.
d.    Riset pemasaran ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan.
Jawaban : c. Riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran.

4.      Riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran, disebut...
a.     Problem Solving Research.
b.    Evaluating.
c.     Controlling Research.
d.    Planning Research.
Jawaban : d. Planning Research
5.      Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya,kecuali...
a.     Problem Solving Research.
b.    Planning Research.
c.     Evaluating.
d.    Controlling Research.
Jawaban : c. Evaluating.
6.     Dari dibawah ini :
1)     Observation Research
2)     Focus Group Research
3)     Controlling Research.
4)     Evaluating Research.
5)     Experimental Research.

Yang termasuk dalam Merancang Metode Pengumpulan Data primer, adalah...

a.     1,2,5

b.    2,4,5

c.     3,4,5

d.    1,2,3

Jawaban : a. 1,2,5


7.     Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas, disebut...

a.     kausal

b.    Deskriptif

c.     Random Sampling

d.     Eksploratori

Jawaban : b. Deskriptif

8.     Metode sampling yang digunakan baik itu probability atau non probability sampling, yang dimaksud dengan probability adalah...

a.     suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak,Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

b.    teknik sampling  yang banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya.

c.     merupakan teknik sampling dimana Satuan sampling dipilih sembarangan atau seadanya,tanpa perhitungan apapun tentang derajat kerepresentatipannya.
d.    sesuatu teknik pengambilan sample yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Jawaban : d. sesuatu teknik pengambilan sample yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
9.     Macam-macam  Sampling NonProbabilitas,kecuali...
a.     Simple random sampling
b.    Snowball Sampling
c.     Purposive Sampling
d.     Haphazard Sampling
Jawaban : a. Simple random sampling

10.     Cara pengambilan sampel dengan cara gugus, Populasi dibagi keadalam satuan-satuan sampling yang besar yang disebut...

a.     Haphazard Sampling
b.    Snowball Sampling
c.     Cluster Random Sampling
d.    Simple random sampling
Jawaban : c. Cluster Random Sampling



DAFTAR PUSTAKA







Seminar Manajemen Pemasaran

“ Rencana Riset Terhadap Suatu Merek yang Meliputi Penentuan Tujuan & Metode Riset” ...